Berani Memulai Berwirausaha

Hasil Pencarian Berani Memulai Berani Sukses

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Salah satu Filsuf mengatakan bahwa tugas yang besar, membutuhkan tanggung jawab besar pula.

Minggu, 21 Februari 2021, bertepatan dengan 2 tahun saya mengundurkan diri dari dunia perkuliahan. Gegara ilmu Filsafat yang saya pelajari di dunia akademik, saya pun dibutakan oleh angkara logika.

Logika saya waktu itu adalah tanpa menyelesaikan dunia perkuliahan pun, saya masih bisa bekerja. Melalui dunia pekerjaan, saya akan mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang saya peroleh akan memberikan kebahagiaan.

Kebahagiaan di dalam dunia pekerjaan, tidak serta merta memberikan kenyamanan absolut. Absolutisme kebahagiaan ternyata membutuhkan tanggung jawab besar. Pilihan untuk mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, memantik adrenalin saya untuk berani bertanggung jawab.

Berani memulai, berani mengakhiri adalah nadi dari semangat saya. Tapi, seiring dengan perjumpaan di dalam dunia pekerjaan, saya banyak belajar hal baru. Salah satu insight yang saya dapatkan dari rekan kerja adalah semangat untuk meng-upgrade pendidikan.

Upgrade pendidikan adalah hal mutlak di dalam dunia pekerjaan. Tatkala saya melihat lowongan kerja di manapun, kualifikasi yang dibutuhkan  adaalah minimal S1.

Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan memang tak mudah. Tapi, berbekal pendidikan yang memadai, kita akan menggenggam masa depan di telapak tangan.

Menarik salah satu tendensi yang saya temukan di dalam keseharian mahasiswa. Di mana, sewaktu masih kuliah, pingin cepat wisuda ataupun keluar. Tujuannya adalah bekerja. Lalu membahagiakan orangtua dengan penghasilan yang kita dapatkan di dunia kerja.

Sementara, para pekerja pingin kuliah lagi. Rupanya logika kita selalu bertolak belakang dengan realita. Terutama saya yang mengalami perasaan demikian. Saya pun tidak tahu, apakah anda pernah mengalaminya atau tidak?

Yang pasti, di panggung inilah saya penguasa absolut. So, saya bebas menulis. Menulis sesuai apa yang saya alami. Memang tak mudah, menulis kelemahan di dalam ruang publik. Tapi, lebih baik menulis kelemahan dengan jujur. Karena tidak semua orang menulis jujur dengan dirinya sendiri.

Lihat Diary Selengkapnya

BERANI MemulaiBERWIRAUSAHA Dr. Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si. Ida Musdafia Ibrahim, S.E., M.M2020 iBERANI Memulai BERWIRAUSAHAiiBERANI memulai BERWIRAUSAHA Penulis: Dr. Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si. Ida Musdafia Ibrahim, S.E., M.M ISBN: 978-623-94808-3-7 Editor: Burhannudin Design Cover Mustaghfiri Abdan Layout: Mustaghfiri Abdan Penerbit: CV. Publisher Multimedia Indonesia Redaksi: Jl. Simpang Gusti IV RT. 34 No. 103 Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Jl. Semangat Dalam, Komp. Sajadah Nomor 14B, Alalak, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Indonesia Email: [email protected] Website: www.publishermultimediaindonesia.com Telp/Wa: +62 878-1405-9515 Cetakan pertama: September 2020 Copyright © 2020 Penerbit CV. Publisher Multimedia IndonesiaHak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa seijin penerbit iiiKata PengantarPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah memberi limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul“BERANI Memulai BERWIRAUSAHA” dan buku inimembahas konsep dasar memulai berwirausaha. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnyakepada Ida Musdafia dan Sekar Khinanthi Harfia. Selaku istridan anakku yang setiap hari mendukung penulis agar selalusehat dan berdoa semoga buku ini bermanfaat untukmasyarakat dan pelaku bisnis serta cendikiawan yang inginmemulai usaha atau berwirausaha serta berani untuk memulaimembuka bisnis. Penulis juga berterima kasih kepada keluarga teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu dalammenyelesaikan buku ini. Harapan penulis semoga buku inidapat menambah wawasan dan referensi bagi pembaca untukberani memulai berwirausaha, baik untuk individu, masyarakatmaupun di dunia pendidikan sebagai bahan untuk memotivasibergeraknya nilai-nilai konsep berwirausaha. Penulis menyadari buku ini masih jauh dari sempurna.Maka dari itu, penulis menerima segala kritik dan saran yangdapat membangun untuk kebaikan dan kesempurnaanpenulisan buku berikutnya. Jakarta, 28 September 2020 PenulisivDaftar IsiKata Pengantar...................................................................................ivDaftar Isi.............................................................................................vBAB I KEWIRAUSAHAAN .............................................................1 A. Pandangan Negatif terhadap Profesi Wirausaha ......................4 B. Manfaat dan Kelemahan Menjadi Wirausaha...........................7 1. Manfaat Menjadi Wirausaha ..............................................8 2. Kelemahan Menjadi Wirausaha........................................10BAB II WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN.......................13 A. Pengertian Kewirausahaan Atau Entrepreneur......................13 B. Model Proses Kewirausahaan atau Entrepreneurship ............17 1. Proses Inovasi ...................................................................17 2. Proses Pemicu...................................................................18 3. Proses Pelaksanaan...........................................................19 4. Proses Pertumbuhan .........................................................19BAB III INTRA PRENEURSHIP, ULTRAPRENEURSHIP DANECOPRENEURING ......................................................................... 21 A. Memahami Intrapreneurship ..................................................21 B. Koperasi dan Intrapreneurship................................................24 C. Bendahara dan Intrapreneurship .............................................30 D. Memahami Ultrapreneurship ..........................................36 E. Memahami Ecopreneuring ..............................................40BAB IV PROFIL WIRAUSAHAWAN ...........................................48 A. Profil Wirausahawan ..............................................................49 B. Falsafah Wirausahawan ..........................................................54 C. Kaidah Kewirausahaan ...........................................................55 D. Sifat yang Menghancurkan Wirausahawan............................56 E. Mengukur Kemampuan Diri Calon Wirausaha ......................65BAB V KREATIFITAS DALAM KEWIRUSAHAAN ..................67 A. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan..................................67 B. Mengapa perlu kreatifitas? (Roe dan Raudsepp) ....................72 vC. Hal-Hal yang Merintangi Kreatifitas (Kao,1989) ...................73 D. Hal-Hal yang Mengembangkan Kreatifitas (Kao) .................73 E. Intuisi yang Berproses ............................................................74BAB VI ETOS KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN ....77 A. Membangun Motivasi Kewirausahaan ...................................77 B. Motivasi: Teori, Proses dan Implementasi..............................78 1. Teori-Teori Motivasi ........................................................78 2. Teori Motivasi Hawthorne................................................84 3. Teori X dan Teori Y ( Douglas Mc. Gregor)....................85 C. Proses dan Implementasi .......................................................87 D. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan...................................89 1. Kepemimpinan Efektif .....................................................89 2. Sifat-Sifat Pimpinan yang Ideal........................................90 3. Tugas Kepemimpinan.......................................................91BAB VII KEBERANIAN MENGHADAPI RESIKO .....................93 A. Pengertian Resiko...................................................................93 B. Kiat Menghadapi Resiko ........................................................95 C. Diperlukan Keyakinan yang Kuat.........................................103 D. Hancurkan Pikiran yang Merusak Kepribadian....................105 E. Bercermin pada Orang-orang Pemberani..............................106 E. Mengurangi Ketergantungan pada Orang Lain.....................107 F. Memiliki Motto untuk Maju .................................................109 G. Keberanian Membuat Perbedaan .........................................110 H. Mengelola Resiko Usaha......................................................112 I. Keberanian Pelaku usaha ......................................................114BAB VIII MEMPREDIKSI DAN MENILAI PELUANG PASAR........................................................................................................117 A. Informasi untuk Menemukan Pasar......................................118 B. Melaksanakan Riset Pasar ....................................................120 C. Perumusan Persoalan ............................................................121 D. Lakukan Penelitian Pendahuluan .........................................122 E. Rencana Riset .......................................................................122 F. Gunakan Sumber Daya Kita Sendiri.....................................122 G. Gunakan Sumber Daya dari Luar.........................................123 H. Tafsirkanlah Datanya ...........................................................124 I. Buatlah Keputusan................................................................124viJ. Terapkan dan Tinjaulah Kembali Keputusan Kita..................124 K. Mengembangkan Usaha Baru.................................................125 1. Memperkenalkan Produk-Produk Baru ..........................125 2. Data Sensus ....................................................................126 3. Menggunakan Data Sensus.............................................128BAB IX RENCANA PEMASARAN.............................................130 A. Ruang Lingkup Rencana ......................................................130 B. Memahami Konsep A I D A + S...........................................132 C. Konsep Pemasaran bagi Wirausaha......................................134 D. Arti Pentingnya Pelanggan ...................................................140 E. Tiga Kegiatan Dasar dalam Pemasaran.................................143 1. Commodity Approach .....................................................143 2. Institutional Approach....................................................144 3. Functional Approach......................................................144 F. Komoditi Apa Yang Akan Dipasarkan .................................144 1. Barang Konsumsi ...........................................................145 2. Barang Hasil Bumi .........................................................147 3. Barang Industri ...............................................................147 4. Jasa .................................................................................148BAB X STRATEGI PEMASARAN ......................

BAB VIIKEBERANIAN MENGHADAPI RESIKO“Manusia pemberani bukanlah Seseorang yang tak pernahmerasa takut, Tetapi seseorang yang takut pada hal-hal yangSeharusnya, pada waktu yang tepat, dengan Cara yang benar”AristotelesA. Pengertian ResikoApa itu resiko? Darmawi (1997) memberikan beberapa pengertian resiko sebagai berikut: 1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian)2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)3. Risk is uncertainly (Resiko adalah ketidakpastian)4. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda outcome yang diharapkan) Berdasarkan penelusuran, resiko timbul karena adanyasituasi ketidakpastian akan pekerjaan (usaha) yang kitalakukan. Ketidakpastian itu secara teoretik lebih dibanyakdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 931. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Semakin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastian.2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.3. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknik pengambilan keputusan.4. Tantangan yang dihadapi begitu banyak dan beragam.5. Persaingan yang ketat. Kelima faktor sebagaimana dikemukakan di atas menjadipemicu setiap saat akanadanya resiko yang setiap saatmengintai usaha atau pekerjaan kita. Seorang pengusahaidealnya mampu mengidentifikasi berbagai faktor yang secaraparsial maupun sistematis berpotensi menimbulkan resiko.Namun demikian, resiko sebesar dan sesukar apapun harusselalu dihadapi dengan tenang, sebab setiap resiko padadasarnya memberikan dua kemungkinan, yaitu: Pertama,resiko memberikan pembelajaran yang tak ternilai harganyaagar setiap langkah atau keputusan yang diambil senantiasamenggunakan perhitungan yang cermat. Kedua, resiko dalampengertian kegagalan adalah pintu utama untuk menuju sukses. Berani menghadapi resiko demi meraih keberhasilan adalahmental dan sikap yang berkepribadian. Jarang sekali seseorang yangmempunyai mental seperti itu. Kebanyakan dari kita memilikikepribadian yang rapuh, sekali pukul oleh kegagalan maka jatuhlahkita. Dalam mengejar cita-cita dan hidup bahagia, keberanian untukmenghadapi resiko kegagalan memang sangat diperlukan.Keberanian semacam ini hanya ada dan dimiliki oleh orang-orangyang hidupnya berhasil. Berani menghadapi resiko berarti tidak takutmelakukan usaha, tidak takut menghadapi rintangan atau yangterjadi, dan merekapun mampu menjinakkan kegagalan demi94kegagalan. Inilah yang juga penting dan perlu untuk menghiasipribadi. Agar dapat menumbuhkan mental keberanian dalam resikoterhadap segala usaha, maka yang diperlukan adalah membiasakandiri untuk bertindak dan jangan sekali-kali berpikir negatif. Berpikirnegatif dalam hal ini adalah selalu membayangkan kegagalan yangkemungkinan kecil terjadi. Bagi orang yang sukses dan berhasildalam segala hal, cara berpikir tentang kegagalan dalam memulaisesuatu adalah sangat disayangkan. Tapi berpikir ke arah suksesdianggapnya sangat membantu untuk menumbuhkan keberaniantersebut.B. Kiat Menghadapi ResikoMenumbuhkan keberanian untuk menghadapi resiko perlu didukung oleh langkah-langkah atau kiat yang tepat untuk menghadapi konsekuensi-konsekuensidari keputusan dan tindakan atau resiko yang diambil. Adapunkiat-kiat yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:1. Berpikir dengan Penuh Kepercayaan Berpikir dengan penuh kepercayaan akan membantumental kita dalam menghadapi segala kegagalan dan resikomengenai kehidupan. Berpikirlah selalu ke arah sukses, makarasa takut dan khawatir tentang kegagalan tak mungkinterlintas dihati anda. Siapkan pikiran-pikira positif dankepercayaan yang kuat atas usaha dan tindakan anda pada suatukeberhasilan, agar rasa cemas pada kemungkinan-kemungkinanan yang terjadi bisa teratasi. Cara berpikir negatifoleh orang-orang yang berhasil dianggapnya sebagai sikapyang cenderung merusak kehidupan berotak cemerlang danberpendidikan tinggi sebagian gagal dan merasa takut untuk 95bangkit kembali. Masalah yang terdapat pada diri merekaadalah karena selalu berpikir negatif yang mengarah pada suatukegagalan. Bagi anda, berpikir pada masalah yang positif dancenderung ke arah sukses, maka rasa takut semacam itu akantak mungkin anda temui. Kepercayaan adalah kekuatan yang mengalahkan segala-galanya di dunia ini. Seringnya kata-kata itu anda jumpaidalam buku ini sebab ia mempunyai nilai yang tinggi danbenar-benar dapat merubah seseorang menjadi yang tangguh.Pikiran dan kepercayaan benar-benar mempunyai kekuatanyang luar biasa. Tanamkan kepercayaan pada diri anda setiapwaktu bahwa suatu saat anda akan terserang penyakit lambung,maka dalam jarak dekat anda pasti terserang penyakit tersebut.Tapi percayakan pada diri sendiri bahwa suatu saat anda akanhidup bahagia dan sejahtera, maka cepat atau lambat keinginanakan tercapai. Dengan kekuatan kepercayaan kita berhasilmembangun diri sendiri menjadi mantap dan penuh keyakinan.Dengan kepercayaan kita mampu menjalin pergaulan yang baikdan tak merasa rendah diri dalam pergaulan tersebut. Cara melakukan sesuatu pekerjaan selalu ditemukan olehmereka yang mempunyai kepercayaan dan yang yakin bisamelakukannya. Kepercayaan merupakan suatu keyakinan danmental yang selalu membangun kemauan manusia. Berusahaatau bertindak dengan disertai kepercayaan yang kuat akanhasil yang mantap, maka pada akhirnya kita benar-benarmerasa kepuasan dari jerih payah tindakan kita. Kepercayaankepada sukses merupakan faktor yang dapat membantu andadalam menumbuhkan keberanian mengejar cita-cita. Pernahkan96anda mendengar orang-orang yang terkenal, orang-orangsukses serta karya-karyanya yang besar ? Rahasia dibalik keberhasilan mereka adalah rasa percayadiri, keyakinan kuat terhadap hasil-hasil yang akan dicapai.Dengan selalu meletakkan sikap positif dan kepercayaantersebut, maka orang-orang tersebut mampu menghadapiresiko, tahan terhadap pukulan kegagalan yang bertubi-tubi.Karena dia percaya mengenai keberhasilan yang akandidapatkan, maka segala rintangan bukanlah suatu masalahyang menentukan mundurnya suatu usaha. Ia terus bangkit danmencoba lagi, keberaniannya semakin membaja. Dan hasilnyabenar-benar menggemparkan masyarakat dunia. Sesungguhnya, di zaman modern ini, kepercayaanmenghasilkan lebih banyak daripada memindahkan gunung-gunung. Unsur yang asasi, satu-satunya unsur yang asasi,dalam penyelidikan ruang angkasa bisa dikuasai. Tanpakepercayaan yang teguh, kuat dan bulat bahwa manusia itu bisamengadakan perjalanan ke ruang angkasa, serjana-sarjana kitatidak akan mempunyai keberanian untuk mencobanya danmeneruskan usaha-usahanya. Kepercayaan, keyakinan, bahwakanker bisa disembuhkan. Sekarang ini, ada yang berbicaramengenai kemungkinan terowongan akan dibangun di bawahlaut, yang menghubungkan Prancis dan Inggris. Apakahterowongan itu akan dibangun, bergantung dari keyakinanorang-orang yang bertanggung jawab atas dibangun tidaknyaterowongan ini. Demikian uraian Doktor Dave yang sempatsaya kutip dari sebuah yang berjudul The Magic of ThinkingBig. 97Oleh sebab itu hiasilah hidup anda dengan selalu berpikirmengenai sukses dan keberhasilan. Jangan sekali-kali berpikirtentang kegagalan. Dirumah, di tempat rapat, di kantor dandimanapun anda berada, berpikirlah mengenai keberhasilanagar keberanian bertindak dan berusaha semakin mantap.Seandainya dalam usaha atau dalam melakukan sesuatutindakan lalu anda menemui kesukaran maka jangan berkecilhati. Jangan tinggalkan dan mengalihkan perhatian padapekerjaan lain. Tapi anda harus selalu dekat berkat dalam hati“Saya pasti menang dan berhasil”. Sesuangguhnya berpikirpositif dan kearah sukses dan menciptakan suasana hatibersemangat dan membuat keberanian mental untukmenghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Sadarilahbahwa pikiran yang negatif hanyalah membuat diri kita takutakan membuat pekerjaan atau rencana menjadi gagal. Berpikir dan selalu meletakkan kepercayaan diatasrencana-rencana yang baik, akan menghasilkan sesuatu yangbaik pula. Angan-angan yang positif dan rencana yang baik,pasti akan diikuti oleh tindakan-tindakan demi mewujudkankeinginan tersebut. Sebenarnya segala tindakan yang kitalakukan setiap waktu ini adalah digerakkan oleh tenaga pikirandan kepercayaan batin. Oleh sebab itu jika anda mulaimerencanakan sesuatu pekerjaan tetapi pikiran-pikiranmerencanakan sesuatu pekerjaan tetapi pikiran-pikiran yangjelek mengalir masuk kedalam batin kita, maka untuksementara waktu lowongkanlah pikiran anda. Usahakan agarpikiran anda benar-benar kosong-kosong dan usahakan pulauntuk mencegah pikiran jelek yang mengalir masuk. Pada98dasarnya mengosongkan pikiran sejenak untuk memperolehsebuah keputusan yang baik adalah sangat dianjurkan. Jadi membayangkan itu bukanlah sekedar fantasi.Imajinasi adalah seni atau ilmu memprojektir pola pemikiranitu. Anda boleh menyebutnya cara mengolah bayangan pikiran.Dan jenis bayangan yang anda buat bagi diri anda adalahsangat penting. Karena bayangan itu dapat menjadi kenyataan.Buah pikiran adalah induk perbuatan. Bila andamempersiapkan pikiran dengan bayangan sukses, tindakan-tindakan yang mengandung sukses pasti menyusu. Tapi,perhatikan bahwa resep untuk pola berpikir ini ialah tidak lupamemohon kepada Tuhan untuk membantu anda. Yakin dan percaya bahwa setiap rencana, setiappekerjaan dan setiap sesuatu itu bisa dilaksanakan adalahmerupakan sikap yang sangat membantu dalam menumbuhkankeberanian mental. Anggaplah hal itu prinsip dan selalu adadalam pikiran kita yang positif. Dengan menempatkan suatukepercayaan bahwa hal itu bisa dilakukan, membuat pikirankita mencari cara bagaimana dapat melaksanakan danmewujudkan.

PEKALONGAN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong program "Ekotren" atau ekonomi pesantren guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri. Hal ini dimaksudkan agar para santri bisa menjadi aktor pertumbuhan ekonomi dan mampu mengembangkan usaha di berbagai bidang.

"Saya juga ingin para santri bisa mengembangkan diri, kreatif dan inovatif dalam melihat setiap peluang untuk berwirausaha. Untuk menjadi wirausaha kunci utamanya tidak malu dan berani memulainya," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat menjadi keynote speaker pada lokakarya kewirausahaan di Sahid Mandarin Hotel Kota Pekalongan, Selasa (30/10/2018).

Kendati berlatar belakang santri, namun putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu tidak segan terjun ke dunia wirausaha. Bahkan berbagai jenis usaha pernah dicoba, antara lain memproduksi tempe, kecambah, serta membuka toko kebutuhan rumah tangga. Berkat kegigihannya, mantan anggota DPRD Jateng itu sekarang mempunyai enam toko yang tersebar di beberapa daerah yang dikelola oleh para santri.

"Selain bisa mensejahterakan para guru di pesantren, usaha ini juga bisa menjadi sarana para santri belajar berwirausaha. Kami menunggu inovasi usahanya untuk dipasarkan," katanya.

Lokakarya bertema "Santri Mahir Membuat Laporan Keuangan” tersebut, Taj Yasin menjelaskan, guna mendukung penguasaan kewirausahaan, maka selain belajar ilmu agama santri juga harus belajar mengenai laporan keuangan dan manajemen usaha sehingga santri bisa berkembang dan bermanfaat serta mampu memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat.

Dengan adanya program Ekotren,  diharapkan para santri akan menjadi wirausaha andal sekaligus memiliki keahlian untuk bekal bekerja setelah lulus dari ponpes. Pemprov akan membantu untuk akses pelatihan, pendampingan, dan permodalan agar bisa lebih berkembang.

Ia menegaskan, untuk modal tidak usah kuatir, bagi UMKM yang ingin mengembangkan usahanya tapi terbentur modal, Bank Jateng siap bantu. Ada kredit Mitra Jateng 25 dengan maksimal plafon sebesar Rp25 juta, Mitra Jateng 02 dengan plafon maksimal Rp2 juta. Yang lebih menarik produk M25 dan M02 tersebut tanpa agunan.

Selain memberikan dampak peningkatan kualitas SDM di Jateng, khususnya para santri, forum ini juga menjadi wahana berdiskusi, sharing dan memperkaya khasanah pengetahuan tentang kewirausahaan.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi dan mendorong betul karena santri menjadi visi misi kami supaya santri juga bisa menjadi wirausaha yang andal," pungkasnya.

Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan lokakarya tentang santri dan kewirausahaan.Terlebih Kota Pekalongan dikenal sebagai Kota Santri sekaligus daerah dengan mayoritas warganya sebagai wirausaha.

Ia menyebutkan di Kota Pekalongan terdapat 32 ponpes dengan jumlah santri sebanyak 3.414 orang. Ponpes di Pekalongan tidak hanya mengajarkan ilmu agama tapi juga teknologi informasi dan pengetahuan lain, termasuk mengenai manajemen dan kewirausahaan.

"Warga Pekalongan sebagian besar adalah wirausaha, sehingga tema lokakarya ini sangat relevan bagi santri yang latar belakangnya adalah wirausaha," katanya.

Adanya lokakarya ini, para santri diharapkan menjadi mahir membuat laporan keuangan. Apalagi santri banyak terlibat dalam organisasi sehingga membutuhkan keahlian pelaporan keuangan. Selain itu sebuah bisnis juga harus mempunyai catatan keuangan atau manajemen yang baik. (Marni/Puji/Humas Jateng)

Baca Juga:  Selain Ekonomi, Pemprov Jateng Dorong Pesantren Tingkatkan Bidang Kesehatan

© 2024 — Senayan Developer Community

%PDF-1.7 %·¾­ª 1 0 obj << /Type /Catalog /Pages 2 0 R >> endobj 2 0 obj << /Type /Pages /Kids [ 4 0 R 11 0 R 18 0 R 25 0 R 32 0 R 39 0 R 46 0 R 53 0 R 60 0 R 67 0 R ] /Count 10 >> endobj 3 0 obj << /Producer /Title /Author /Subject /ModDate /Keywords >> endobj 4 0 obj << /Type /Page /MediaBox [ 0 0 595 842 ] /Contents 5 0 R /Resources << /ProcSet [ /PDF /Text /ImageB /ImageC /ImageI ] /XObject << /X1 7 0 R /X2 9 0 R >> >> /Parent 2 0 R >> endobj 5 0 obj << /Length 6 0 R >> stream 0 0 0 RG 0 Tr q 1 0 0 1 385 10 cm 153 0 0 17 0 0 cm /X1 Do Q q 1 0 0 1 24.63058 25 cm 545.73883 0 0 817 0 0 cm /X2 Do Q endstream endobj 6 0 obj 120 endobj 7 0 obj << /Length 8 0 R /Type /XObject /Subtype /Image /Height 121 /Width 1076 /ColorSpace /DeviceRGB /BitsPerComponent 8 /Filter [ /DCTDecode ] >> stream ÿØÿà JFIF ÿÛ C ÿÛ CÿÀ y4" ÿÄ ÿÄ G !x·189w¶"A#W—´Ó$%2Ya˜¸Ø4BQq‚3RÒÿÄ ÿÄ ' ð!1q±ÁAQa�‘¡ÑáñBÿÚ ? ŸÆ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ1Œ3ËÛoªYç/vú½*‚`<ŶÁ\‹ ”¾£ä&³hQ)Ä`€@¿1ù|ó ³ç7 ¤$aÌ>,¾–‹gÈ=JæDU7˜/‚FÜw>á„ ž×¨|‡È>C�´ØÏ™7 b�k3_—Œ�ˆ|˜*ÊVûY8׉ù­_2Uv® :Jœ¾aùçÓÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÀcÍ~Õ;.×}Rñ��(6~¹ºm ÓÝ¡TÕÁ[¡½ƒa:œ�²&Ï,ÒLV°¹ifMIXp‹„Á`\Né&S(ÆGª¿û[äëÞ0jî<î]adc«í{I[-úb�öñu9ZÄC¨ÔЯI½~/Ý/hh¢2EnT›8÷Še<ŽpÆ0Æ0Æ0Æ0Æ0Æ|{†§'d´ÎCÖ«°­1?`“e Å õ,öNVEvÌX4D>j¹tºH¦3œìc1εÜ:�sÄ:°ií§®v¼'bÁäæµ»ÖoQ DâÉÔ•^NU“w`PuW"ÀPôyždl1Œ1˜ÓtlÈý-§vÆã–�y3©µ¥ïfIÃÇ(‚2±ôJ´­¥ìk\‰[$ñóh¥µQÁŠ�T†TA00àd¼d;ôŒˆûËtê )Ä~FÂÌî£@Õ±32– f¤dLžÁ¶DÔØIȦÒqGJ0`ê]'NÈÙ5ºJA)Fbccccc0®ÁäŸ5+£±Ú»÷Jë7©ˆ”ìöÓ£SÀ_X�ÛØçcU(�?Æ $ôÿ ‹òùàf¬f ro�»aÚqú³�z?e?TàšL¨b‡rv¡Ä<À‰¶®ÏȬsˆ|À¥ ˆ‡Ì3~ÆÆÆÆÆÆÆÆÆƯ×~Yñ_Y¾V3dr_�ÚúIŠkÇÝ÷.¹ª>EB˜Jb*ÒzÈÁÂg ”JtÀÀ`óÏA¯¹  vÚà×Uo-=³\‰N`o¯¶e.渕09�äÜ’‚R œ@¾E ,¹ôfccccccccccccccccccc�w{~*kv¬ØW~u•3Ú~—#'RÛœ°sg+3a7Pѱˆ<¯.´ÄÖ�™ÙSŒ¦š- ›Ö´È”�““©(÷×Êû_z›æé×ò.áö"ôx�[C™�Wáä`l[žÝ«‚Íëók+S‰µJZbœ”éHÃ5¯Ò!S§Y?/>9ïÅî#¹•u¹6SXÛ|»oñ8úf&Vó±D  (–e:-bÂ0æ\§@’Ÿe“Q :fÚ²zmyÇÎÏ»aØ3 ]”Ü׺¢ív¶‘6âã‹‚vàÈ<4Tæ͹¿5N¬c•ãuÚÃHX¢Ê Ž™Ù³É‡£p_øhûÀŽ�RUÇ­J5M52L6ÿ å$„©N`N3p»˜UA òM$˜�UMþˆsˆ-ÌѺ/Qñ«TÒt†Š ×5–«×�� *tê»ØÆÇ1h™He–0zœÉKH*}59&»É™ÙWåf=‘våÒ¹c‘ªÖÄìï¨]Èœ|<×(8?µ8 •j“líTH«b)’BZ�gfj6ή*R"DÖ–„³×h pI-‡Ý øŒ«�šª—9AZÖ|Óƒƒ^Nºþ.…Ș(Vfq5)R�tácÖ¶<#$–´Ñpå„”ROmtã§Êv½Sî?`ý~ñç²^6Ý8ãÈJ¤|¤tÜl‚ôKÒQÌVºê+Ù™¨Œ& K9HëÅND¹Œñ²j’:Éñµ»wðRo™-L4óã×ç0çâ"§ÝQùÄý5 ÒÉwŒFÆÓw‡qŸŠF‹”›¨ò!Ĭ—A7mÁ¬¼3�IÓuY¼Q#…ë8Í`áO$by…Än7rŠ‘"Úï}5AÙ.aˆp°VJó'–:ç¹ëSÝ5vÂiHCª ( �Ž0;?€Æ3ÈOlYÁYÙîõ ã³��g¬°Ñ übT$·TÀþ�"�«ÿ §Ï×ã?|”t³4d"Ÿ²“`侶ï£Ý õšäü½H¹l¢¨ª_?—¨‡0㟷ŒcŒg‡_gkf²F‡s°¨íåÈcñKÛ R’)Ê !˜¨ü®Šb‰Š(¤`˜`{ŒgøMDÖM5RPŠ¤© ¢J¦b�59@ÄQ3”D§!Ê b˜¢%1D@@sýà1Œ`1ŒüRQÑ,Ö�•~Ê1ƒbúÜ>�tƒ&hòõ,åʉ"‘|þ^£œ¡ÿ ŽíÆy¨�>×î…^×Z² ,±sÉJb�ÆWðçN}²”ç)Oä c£ó0 ú\1Œ1ŸðD c¥D <ÄDGä ó�ýÆxö[�%&0‘ךsù’ªš!•šÔ˜,cz �°AêŽÁSü ˜¥ê„ÏåžÃŒcŒgçví£Ë¼|å»&m“2Î]»Y6훤@ó:«®±ˆ’I”>f:‡)J1ÀýÏ% ~¢Y^)\ºÔ§ß£ë÷˜ÂXáå^%íùûžãf/Xž�!õúˆŸ!õyyzÜOCÆÏ�9c¯VZ~!d�†¯°õz>6rQŒKO_—Ÿ§â_®ÝW—ÏÓëóòÿ ,³‘Fñ�þÑ°?Wzgú;md§ ¬ÕËCS>¬Ø!,Lˆ`!žAJ°—jS�Ÿ‘Lâ=ÄŠaô›È¢pò ùE‡ÆCûFÀý]éŸèíµ’póì$áç‡XEóÁ¹û¸X¾�w/õ®¡ËO2¬?çîábúAÜ¿Öº‡-<ʦ1Œ1Œ1Œ1Œ1ŒCãÆmYäL÷^úYî®gm‘ÒUÝöYnFµ«Ev�˜« žµš¼7�õQâ즑*ÎeŠh&V÷”×=¹bÂ,œÁóù.‚�Y³”RpÙÂJ áºé‘dAb j¢²J“U%S1ˆ¢g)ˆrJ`ˆ†]¾Ï$vaf¶k–Vĸõ£ïQ<‹–I)èN~-&kkI7#é„qv¸1”­48©:�}­ÍÃ'y³šÑ|ù•øË‹­ÂDWã ª‹–:5”K®°€ª°4`‹vઢRŠŠ~³ˆ¨GÈ3ëàs«³¾Ì4—TÜv†ä¶ü§mKÅ&oiVõ3X}AR™µ%`´WíÖ6/×it¹Ñb‹:l’.ÖNeG¤rá‰Q`ºG]fú5Ö'ˆ¯†ý¬ò&g�:Srf�v„Õ¶M²êcoÕõd5UZý^ÁQ®>`ƒº^Þ½Kšeg—(Õš"¤2lŽÙ»ã,ýH‚.4ŸÆiûMkï­MAö·{äjü».Áú+Ûÿ t´F"qº.›9ô‰êDãEÓ�ý#½œÖ“f¨óÇô9ÌߥDý¡¸f×f¨óÇô9ÌߥDý¡¸`Rç׿ëãƒÿ WÜjûÏJËβŒ^½ÿ _ú¾ãWÞzV^u€Æy)[ý @‘—jŒ4ª¢PJ2VÉ  ˜<Êdñê.N&/¥!óËÏ=J+$á$—AT×AtȲ+"r¨’É(P:j¤¡ÄQ5`9C NQDúcÀcÀf¡ó“œ\{ëÇŽ—NMrRغ%Q23Œ‰`VÎí÷û{ä\�A„]Ó?Ç­Ö.ږ̘1m#=:þ*½-,Ço2¤__gV{öwÕU+¥¸ÓÄ û�Ö0�\.Xköïá[sh¸l T^>œµÆ¹¬W¤JeÚž�W€{ì)5,gaç{3ñ)öÏû=Š¿FØÖN&ñ¹Wn[״IVìТ&M#í=£h«uÚAòå)ÑÔKí$�DîVIæªh΋;~å}¾ÀÖÝr°þ©&6MŒ¥WO'`IÙ…oÅã—Ý–Š™¶OŒ ®Œ»"»fø+¢ébˆŸ%éáZèÓ[V4í+³>VP¢î{Of,ažÕ5Y4ÕIB*’¤*‰*™ŠtÔLåDÎQœ‡(�Šbˆ”ÅÀÿ xÆ0Æ0Ï�+/ÉY)¹Hèxä<½÷ò¯[G²GÏò÷];Uóÿ /Z…óÿ ,ù•û•BÚUÍUµÖìÅméø“Wç"æJßÔ"÷Æ9Ó�KÔ _pKæ 0Àô˜Æ0Ï%;¢UÝ�šëR®½T dÙÎÙ!¢(S‡™Fò[ªp8 D¤0ËÏ=#7¬äZ ú=Ûgìœ�lñšé:já1 Qé*A¦sDÈ~X§Æ9û>ì×�ÝVñ¢_�»ÍÙ™®Ô¬ê�Uí»{~Û¿ªÍglë0Š8Mt¢âÚ ‘¤mV§�—�¬Ã&w&o%*æZ¬¾{w¡Ù—g7·uÛÙºÐõ­¦`a)œ_ãÓÛZ–ºÎ…ŒEr^>ºà-;vuè¸E±—º<Ÿ’kªÐm!ßt

“Kok, teman-temanku sudah memulai bisnis ya?” Terkadang muncul pertanyaan seperti ini di benak Anda ketika melihat beberapa teman yang sudah berani memulai bisnis. Lalu, hal tersebut membuat Anda berpikir “Apakah aku bisa memulai bisnis juga?”. Jika sudah terpikir untuk memulai bisnis, Anda juga mulai lebih waspada terhadap apa yang seharusnya perlu dilakukan untuk memulai bisnis. Keraguan inilah yang membuat Anda takut untuk memulai. Ditambah belum adanya modal yang memadai serta tidak tahu harus membuat bisnis seperti apa. Dalam membangun sebuah bisnis, tentunya Anda harus berani mengambil langkah awal. Namun, jangan asal berani saja, Anda perlu menemukan bimbingan serta pengetahuan dan pelajaran yang tepat agar tidak salah langkah. Banyak sekali variabel pendukung yang juga harus Anda miliki untuk bisa bertahan dan survive dalam mengelola sebuah bisnis. Tanpa faktor pendukung utama, berat rasanya Anda bisa dan mampu memenangkan persaingan yang sangat ketat dalam dunia bisnis. Dan kesemuanya itu juga memerlukan sebuah proses tumbuh dan berkembang yang di dalamnya tentu saja akan ada banyak sekali suka duka yang mungkin akan Anda alami. Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausahawan lebih merupakan perilaku yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi, sehingga dapat dipelajari oleh siapapun (Peter F.Drucker). Dalam buku ini akan dipaparkan terkait kreativitas dan ide bisnis, menyusun rencana bisnis, dan sumber pendanaan. Segera baca! Karena akan menambah begitu banyak wawasan tentang usaha atau bisnis.